GMSMEDIA.CO.ID-Sebuah tongkang pengangkut batu bara menabrak puluhan keramba ikan milik warga di aliran Sungai Batanghari, tepatnya di Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jumat malam (30/5/2025). Insiden ini menyebabkan kerugian besar bagi petani ikan setempat.
Akibat kejadian tersebut, warga menahan tongkang sebagai bentuk protes dan mendesak perusahaan pengangkut batu bara bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Mereka juga menuntut campur tangan pemerintah daerah.
“Kami berharap Pak Gubernur bisa turun langsung melihat kondisi kami. Jangan hanya datang saat kampanye, setelah itu menghilang,” kata Datuk Rasyid, tokoh masyarakat Desa Pematang Jering.
Rasyid menyatakan bahwa aksi penahanan tongkang merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap aktivitas hauling batu bara yang dinilai abai terhadap keselamatan dan lingkungan.
“Kami tidak menolak investasi, tapi pemerintah harus melihat juga penderitaan petani keramba yang menjadi korban,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa produksi ikan dari keramba jaring apung di desa tersebut mencapai 10 hingga 15 ton per hari. Namun, hingga kini Desa Pematang Jering belum diakui sebagai sentra produksi ikan jaring apung oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
“Produksi kami cukup besar, tapi belum pernah diakui secara resmi. Ini sangat mengecewakan,” tambahnya.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas, termasuk mengevaluasi ulang kebijakan hauling batu bara yang melewati Sungai Batanghari. Mereka juga mendesak adanya solusi konkret untuk memulihkan kerusakan dan kerugian yang dialami petani.(zir)
Discussion about this post