GMSMEDIA.CO.ID- Penolakan terhadap proyek pembangunan jalan hauling batubara milik PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) menuju Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di kawasan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, kembali disuarakan warga.
Pada Minggu (13/7/2025), warga RT 03 Kelurahan Aur Kenali secara gotong royong memasang sejumlah spanduk penolakan di sekitar lingkungan mereka. Spanduk bertuliskan “Warga Aur Kenali Menolak Proyek Pembangunan Jalan Hauling Batubara Menuju TUKS PT SAS” itu dipasang sebagai bentuk protes terbuka terhadap rencana pembangunan yang dinilai merugikan masyarakat.
Ketua Lembaga Barisan Komando Bahagia (BKB), Erwin Ros, menyebut penolakan warga beralasan kuat. Ia menilai proyek jalan hauling dan stockpile batubara tersebut berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan warga sekitar.
“Pemerintah tidak bisa gegabah. Proyek seperti ini harus dikaji secara komprehensif dan melibatkan masyarakat terdampak langsung. Ini bukan sekadar pembangunan jalan, tapi menyangkut masa depan kesehatan warga,” tegas Erwin.
Erwin menambahkan, pembangunan infrastruktur batubara seperti jalan hauling dan stockpile diatur dalam berbagai regulasi, baik tingkat pusat maupun daerah, termasuk perizinan dan pengelolaan dampak lingkungan. Namun ia menegaskan, persoalan utama bukan hanya soal izin, melainkan ancaman langsung terhadap keselamatan publik.
Ia menyoroti risiko paparan debu batubara yang dapat memicu penyakit serius, seperti pneumokoniosis (paru-paru hitam), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hingga kanker paru-paru. “Ancaman debu batubara itu nyata. Apakah kita ingin mengorbankan kesehatan warga demi kepentingan perusahaan?” ujarnya.
Aksi warga ini menjadi sinyal bahwa proyek-proyek berskala besar tidak bisa hanya berpijak pada aspek ekonomi dan legalitas, tetapi harus mengedepankan keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan hidup masyarakat yang terdampak langsung.(***)
Discussion about this post