GMSMEDIA.CO.ID-Aktivis lingkungan dari Gerakan Anak Bangsa Peduli (GAB Peduli), Syaiful Iskandar, melontarkan peringatan keras kepada Gubernur Jambi terkait polemik operasional PT. Sinar Anugerah Sejahtera (SAS) yang berada di dekat intake air bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Ia menilai pembiaran aktivitas perusahaan tersebut berpotensi memicu konflik antara masyarakat dan korporasi, serta membahayakan stabilitas daerah.
“Gubernur seharusnya berdiri di sisi rakyat, bukan memberi ruang gerak kepada perusahaan yang jelas-jelas mengancam hajat hidup masyarakat,” tegas Syaiful dalam keterangannya, Kamis (8/8).
Menurutnya, keberadaan PT. SAS di kawasan yang ditetapkan sebagai zona pertanian dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jambi adalah bentuk pelanggaran hukum yang nyata. Ia menyebut, dalih soal tumpang tindih perizinan sudah tidak relevan lagi.
“Ini bukan lagi soal teknis perizinan. Ini soal keberanian pemerintah menegakkan aturan yang dibuatnya sendiri. Kalau pemerintah sendiri tidak patuh, lalu bagaimana bisa menuntut kepatuhan masyarakat dan pelaku usaha lainnya?” ujarnya.
Syaiful memperingatkan bahwa aktivitas bongkar muat batu bara dan lokasi stockpile PT. SAS yang berdekatan dengan intake air bersih PDAM berpotensi mencemari Sungai Batanghari, yang selama ini menjadi sumber utama air bersih bagi warga Kota Jambi.
“Jika air tercemar, masyarakat yang akan menanggung akibatnya. Ancaman kesehatan dan krisis air bersih adalah bom waktu. Ini bukan isu kecil, ini soal hak dasar rakyat yang sedang dilanggar,” tegasnya.
Ia mendesak Gubernur Jambi untuk segera menghentikan seluruh operasional PT. SAS secara permanen di lokasi tersebut. Jika tidak, Syaiful menilai masyarakat tak punya pilihan selain turun tangan langsung menghadapi perusahaan.
“Jika masyarakat harus bergerak sendiri menghadapi korporasi, maka itu berarti gubernur telah gagal menjalankan amanat rakyat. Ini bukan sekadar kritik, ini ultimatum,” pungkasnya.(**)
Discussion about this post