GMSMEDIA.CO.ID- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid mengatakan, ada peningkatan aktivitas kegempaan dari Gunung Api Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci–Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Gunung api yang posisi geografis puncaknya di -1.697°LU, 101.264°BT, dan memiliki ketinggian 3.805 mdpl tersebut, saat ini berstatus level II Waspada.
Hasil pengamatan visual periode 1-13 Maret 2025, Gunung Kerinci terlihat jelas hingga tertutup kabut. Saat cuaca cerah, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
“Tingkat aktivitas Gunung Kerinci saat ini adalah Level II (Waspada) dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Kerinci,” kata Wafid dalam keterangannya dikutip, Sabtu (15/3/2025).
“Potensi bahaya Gunung Kerinci saat ini berupa gas vulkanik konsentrasi tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi secara tiba tiba, tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang signifikan,” lanjut dia.
Wafid menjelaskan dari warna hembusan gas menunjukkan dominan uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan. Rekaman kegempaan selama periode yang sama didominasi oleh Gempa Hembusan jumlah dan jenis gempa yang terekam terdiri dari: 1003 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 1 kali gempa Vulkanik Dalam, dan 17 kali gempa Tektonik Jauh.
Pada 14 Maret 2025, mulai pukul 16.30 WIB, terjadi peningkatan kegempaan, khususnya Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal, hingga 15 Maret 2025 pukul 00.00 WIB terekam sebanyak 20 kejadian Gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo maksimum 6-25 mm dan durasi 6-25 detik.
Gempa Vulkanik Dalam terekam sebanyak 15 kejadian dengan amplitudo maksimum 9-40 mm dan durasi 9-25 detik. Terekam tremor menerus sejak pukul 20.43 WIB dengan amplitudo maksimum 0,5-1 mm (dominan 0,5 mm),” kata Wafid.
“Pengamatan visual 15 Maret 2025 pukul 08.15 WIB menunjukkan tidak teramati adanya aktivitas hembusan gas dari arah kawah puncak. Grafik RSAM, yang mencerminkan energi gempa, fluktuatif dan pola sedikit naik pada akhir periode pengamatan, pada tanggal 2 dan 17 Februari 2025 terjadi kenaikan pada grafik RSAM berkaitan dengan noise angin,” sambung dia.
Wafid menekankan sehubungan dengan peningkatan kegempaan Gunung Kerinci, masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci.
Masyarakat juga diminta untuk mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, Kementerian/Lembaga, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia, website PVMBG, website Badan Geologi, dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram PVMBG.
Informasi aktivitas Gunung Kerinci dan koordinasi oleh Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten dapat juga diperoleh/dilaksanakan melalui Pos Pengamatan Gunung Kerinci di Desa Lindung Jaya, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.(***)
Discussion about this post