GMSMEDIA.CO.ID-Rapat paripurna DPRD Bungo, Selasa (27/5/2025), mendadak panas setelah Bupati Bungo H. Dedy Putra melontarkan pernyataan mengejutkan terkait aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang marak terjadi, terutama di aliran Sungai Batang Bungo. Dalam pidato perdananya di hadapan legislatif, Dedy menyebut keterlibatan oknum anggota dewan dan sejumlah Datuk Rio dalam jaringan ilegal tersebut.
“Saya minta dukungan DPRD. Kenapa tidak tepuk tangan? Banyak pemain di sini,” ucap Dedy dengan nada tajam, disambut tepuk tangan yang sempat teredam suasana tegang.
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi adanya keterlibatan aktor politik lokal dalam praktik PETI yang kian merajalela. Dedy menyebut telah melaporkan dan berkoordinasi dengan sejumlah aparat penegak hukum dan institusi militer, mulai dari Danrem, Kapolda, Kejati, Kapolres Bungo hingga Dandim 0416/Bute, sebagai bentuk keseriusannya memberantas aktivitas tambang ilegal tersebut.
“Saya tahu semua pemain. Ada putra daerah, juga dari luar: Merangin, Sumatera Barat, Pekanbaru, dan lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dedy mengancam akan menindak keras para Datuk Rio yang terlibat dalam praktik PETI. Ia bahkan menyebut satu nama secara spesifik: Datuk Rio Sungai Telang, yang selama ini dikenal sebagai sahabat dekatnya.
“Datuk Rio jangan macam-macam. Saya libas!” ucapnya lantang, memberi sinyal bahwa tidak ada yang kebal hukum di masa kepemimpinannya.
Pernyataan itu sontak memicu respons dari anggota DPRD Bungo, Ramoini, yang berdiri dan mengangkat kepalan tangan sambil menyatakan, “Siap! Kami akan demo bersama masyarakat!”
Ini bukan kali pertama Dedy Putra berbicara keras soal PETI. Sebagai Tokoh Politik Bungo, ia sering mengangkat isu ini sebagai ancaman serius terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Kini, sebagai Bupati definitif, ia menempatkan pemberantasan PETI sebagai program prioritas dalam 100 hari kerjanya.
Namun, keberanian Dedy menyebut keterlibatan oknum DPRD dan Datuk Rio secara terbuka juga menimbulkan pertanyaan: seberapa jauh kekuatan politik dan ekonomi para pemain PETI ini berakar? Dan apakah penegak hukum benar-benar akan bergerak menindak tanpa pandang bulu? (**)
Discussion about this post