GMSMEDIA.CO.ID-Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Provinsi Jambi, Yoshe Rizal, mendesak Pemerintah Kota Jambi untuk segera menutup operasional Helen’s Play Mart. Desakan ini muncul setelah terjadinya insiden kekerasan terhadap seorang pengunjung di tempat hiburan malam tersebut.
“Segera tutup Helen’s Play Mart. Tempat ini berbahaya dan bisa memakan korban. Banyak pengunjung yang mabuk berat di dalam ruangan. Kami minta Wali Kota mencabut izinnya untuk mencegah hal-hal yang lebih parah,” tegas Yoshe Rizal, Selasa (10/6/2025).
Belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen Helen’s Play Mart terkait insiden kekerasan tersebut. Namun, masyarakat mulai menyoroti lemahnya pengawasan keamanan di tempat hiburan malam, termasuk dalam hal pemeriksaan barang bawaan dan peredaran minuman keras.
Kasus pemukulan ini memperpanjang daftar sorotan negatif terhadap Helen’s Play Mart, yang sebelumnya juga dikritik karena dianggap belum memenuhi standar kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
Desakan penutupan menguat setelah viralnya video pendek berdurasi sekitar 15 detik di media sosial yang menunjukkan seorang perempuan menjadi korban kekerasan di dalam lokasi hiburan tersebut. Video itu diunggah oleh akun Instagram @infoanakjambi pada Rabu (11/6/2025), dan memperlihatkan korban merintih kesakitan dengan luka di bagian kepala, yang awalnya diduga akibat pukulan senjata api.
Dalam keterangan unggahan, akun tersebut menulis: “Min, semalam ada kejadian pemukulan perempuan di Helen’s Night Mart Jambi dengan senjata api. Videonya saya ada. Beritanya nggak naik kah?”.
Unggahan itu juga mempertanyakan lemahnya pengawasan keamanan di lokasi. “Kami jadi takut mau ke sana karena tempat hiburan malam identik dengan mabuk-mabukan dan bahaya kalau tamu bebas membawa senjata,” tulis akun tersebut.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian menyebutkan bahwa insiden dipicu oleh persoalan kecemburuan antarpengunjung.
Dikutip dari media lihatjambi.com, Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy Haryadi, mengatakan pelaku pemukulan berinisial DP telah diamankan. “Pelaku sudah diamankan di Polresta Jambi,” ujarnya.
Ipda Deddy menegaskan bahwa benda yang digunakan untuk memukul korban bukan senjata api, melainkan airsoft gun. “Perlu diluruskan, barang bukti adalah airsoft gun, bukan senjata api, dan sudah diamankan,” jelasnya.
Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi (police line) di lokasi kejadian. (**)
Discussion about this post