GMSMEDIA.CO.ID-Auditorium Universitas Muhammadiyah Jambi (UM Jambi) dipenuhi ratusan mahasiswa, dosen, dan warga Muhammadiyah se-Provinsi Jambi. Mereka antusias mengikuti kuliah umum bersama Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Penasihat Khusus Presiden RI sekaligus Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI), Sabtu (4/10).
Kegiatan bertema “Warga Muhammadiyah Menuju Indonesia Emas 2045” itu turut dihadiri Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I., jajaran Komisaris dan Regional CEO BSI Palembang, serta para pimpinan wilayah Muhammadiyah dan ortom di Jambi.
Dalam sambutannya, Rektor UM Jambi, Hendra Kurniawan, M.Si., menyampaikan rencana strategis pengembangan kampus, termasuk pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Jambi yang kini tengah berproses di tingkat pusat. Ia berharap kehadiran Prof. Muhadjir yang juga mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dapat memberikan masukan berharga bagi kemajuan kampus.
“Pengalaman beliau dalam memajukan perguruan tinggi Muhammadiyah menjadi inspirasi penting bagi kami untuk terus mengembangkan UM Jambi secara berkelanjutan,” ujar Hendra.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi, Buya H. Suhaimi Chan, HK., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas perkembangan pesat UM Jambi yang kini menjadi salah satu universitas Muhammadiyah unggulan di Sumatera.
“Perjalanan panjang dari AKUBANK, kemudian menjadi STIE Muhammadiyah, hingga kini berkembang menjadi Universitas Muhammadiyah Jambi adalah bukti nyata dedikasi civitas akademika serta dukungan penuh dari Persyarikatan,” ujarnya. Ia menambahkan, kiprah UM Jambi kini kian diakui setelah menjalin kerja sama internasional, termasuk dengan institusi pendidikan di Uzbekistan.
Dalam paparannya, Prof. Muhadjir Effendy menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai prasyarat utama menuju Indonesia Emas 2045. Ia memaparkan, populasi angkatan kerja Indonesia mencapai 154 juta jiwa, namun tidak seluruhnya bekerja karena masih ada pelajar, mahasiswa, hingga kelompok yang belum mampu bekerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka menurun dari 4,82 persen menjadi 4,76 persen. Namun secara absolut jumlah pengangguran justru meningkat menjadi 7,8 juta orang. Menurutnya, hal ini menunjukkan masih perlunya langkah konkret dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kompetensi generasi muda.
“Bonus demografi yang akan kita alami pada 2030–2035 tidak akan bermakna tanpa peningkatan kualitas SDM. Investasi terbesar bangsa harus diarahkan pada pembangunan manusia, bukan sekadar fisik,” tegas Muhadjir.
Ia juga menyoroti peran perguruan tinggi, khususnya jaringan kampus Muhammadiyah, sebagai garda depan pembentukan karakter dan kompetensi generasi unggul. “Kita butuh manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan beretika kerja tinggi agar cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Muhadjir menyerahkan dua karya bukunya berjudul “Manusia Limited Edition” dan “Merawat Matahari” kepada Wakil Gubernur Jambi, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Badan Pembina Harian, serta Rektor UM Jambi. Selain itu, Bank Syariah Indonesia juga memberikan beasiswa senilai Rp100 juta untuk mahasiswa UM Jambi.
Usai kuliah umum, Prof. Muhadjir melanjutkan kunjungan ke lokasi rencana pembangunan Kampus II UM Jambi. Ia meninjau langsung rancangan pengembangan infrastruktur yang disiapkan pihak rektorat serta memberikan arahan agar pembangunan kampus baru dapat menjadi pusat inovasi dan penguatan mutu pendidikan Muhammadiyah di Jambi.
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi UM Jambi untuk mempertegas komitmen mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, sejalan dengan semangat dakwah dan pencerahan Muhammadiyah.(**)
Discussion about this post