GMSMEDIA.CO.ID-Pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Jambi membutuhkan strategi dan kelembagaan yang kuat. Masukan ini datang dari Drs. Rahman Usman, tokoh asal Jambi yang memiliki rekam jejak panjang di dunia kepariwisataan, khususnya di Batam. Menurutnya, Jambi perlu segera membentuk badan promosi pariwisata layaknya yang pernah berhasil diterapkan di Batam.
Rahman yang pernah menjabat sebagai CEO Batam Tourism Promotion (BTPB) selama 14 tahun, mengungkapkan bahwa badan promosi serupa di Jambi dapat menjadi mitra strategis pemerintah provinsi dalam memperkuat daya saing wisata daerah.
“Harusnya Pemprov Jambi membentuk badan promosi pariwisata seperti BTPB. Lembaga ini bisa membantu Pemprov memperluas jangkauan promosi dan menarik wisatawan asing,” ujar Rahman ketika berbincang-bincang dengan gmsmedia.co.id,Rabu (11/6/2025).
Ia menyampaikan pengalamannya saat memimpin promosi Batam, termasuk keterlibatan dalam berbagai forum internasional, seperti IMTG (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle) dan Batam Rendevous sebuah pertemuan tahunan eksekutif asuransi se-Asia Pasifik, ketika dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Asuransi Kota Batam. Lewat momentum itu, ia mempromosikan Batam sebagai destinasi unggulan regional, dengan dukungan sistem jaminan wisata melalui asuransi Public Liability.
Bukti Nyata Pengembangan Wisata Batam
Salah satu program yang diinisiasi BTPB di bawah kepemimpinan Rahman adalah Pelepasan Wisman Akhir Tahun dan Penyambutan Tahun Baru, yang pertama kali digelar pada 2001 dan dirancang menjadi agenda rutin tahunan. Kegiatan ini dilaksanakan secara swadaya, tanpa intervensi pemerintah, sebagai bukti kolaborasi nyata antara sektor swasta dan pemerintah dalam membangun pariwisata.
Rahman juga meluncurkan promosi wisata Batam dalam lima bahasa (Indonesia, Inggris, Jepang, Korea, Mandarin), yang disebar ke 22 kedutaan besar negara sahabat di Jakarta. Promosi tersebut menyasar pasar potensial seperti Singapura, Taiwan, Tiongkok, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia.
“Bahasa Mandarin, misalnya, bisa menjangkau wisatawan dari Singapura, Hongkong, hingga Cina Daratan. Promosi berbahasa asing ini sangat efektif menjangkau pasar global,” katanya.
Menurutnya, pendekatan serupa dapat diterapkan di Jambi melalui lembaga seperti Jambi Tourism Board (JTB).
Jambi Tourism Board, Format Kolaborasi untuk Promosi Wisata
Sejalan dengan usulan Rahman, Provinsi Jambi sebenarnya telah memiliki Jambi Tourism Board (JTB) sebagai wadah promosi kepariwisataan. JTB merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Jambi, instansi pariwisata, BUMN, dan pelaku usaha swasta, serta tokoh adat.
Struktur pelindung JTB mencakup Gubernur, Ketua LAM, dan tokoh adat. Tokoh seperti Thamrin Biwana masuk dalam jajaran penasehat, sementara unsur asosiasi, dinas teknis, dan praktisi pariwisata membentuk dewan konsultasi. Di tingkat pelaksana, terdapat Ketua Harian, Sekretaris, Direktur Pengembangan, Pemasaran, dan Keuangan.
Tugas utama JTB meliputi, pertama
membina kerja sama antarinstansi dan masyarakat pelaku wisata. Kedua,
merencanakan promosi terpadu di dalam dan luar negeri.Dan ketiga, mengusulkan fasilitasi objek dan atraksi wisata serta keempat meningkatkan mutu pelayanan dan infrastruktur destinasi.
Meski formatnya sudah tersedia, Rahman menilai masih dibutuhkan penguatan kelembagaan dan strategi. “Pendekatannya harus semi-bisnis, tapi tetap berpihak pada kemajuan daerah. Jangan sekadar formalitas,” ujarnya.
Ia juga menyoroti potensi Ujung Jabung sebagai destinasi wisata bahari internasional. Kawasan tersebut, menurutnya, bisa dikembangkan seperti Nongsa Point Marina di Batam, yang menjadi magnet wisatawan kapal pesiar.
“Dengan jarak hanya 111 mil dari Singapura, Ujung Jabung bisa dijadikan basis destinasi yachting yang mendunia,” tandas Rahman, menutup keterangannya dengan harapan besar untuk kemajuan Jambi di sektor pariwisata.(***)
Discussion about this post