GMSMEDIA.CO.ID-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Aktivis Syaiful Iskandar menilai kondisi ini terjadi akibat kurangnya perhatian pemerintah provinsi, khususnya Gubernur, dalam menggenjot sektor pendapatan daerah.
“Penurunan APBD ini bukan terjadi tiba-tiba, melainkan buah dari kebijakan yang keliru. Gubernur terlalu fokus pada belanja, tapi lupa bagaimana mencari pendapatan,” ujar Syaiful,Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya memiliki strategi kuat untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), antara lain melalui optimalisasi sektor pajak dan retribusi, serta mendorong investasi produktif. Namun, upaya tersebut dinilainya tidak terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Syaiful juga menyoroti adanya pihak yang ia sebut sebagai “intelektual tukang” yang membela Gubernur tanpa melihat fakta. “Sangat memprihatinkan ketika ada yang mengaku intelektual, tapi hanya menjadi pembela mati-matian demi keuntungan pribadi. Mereka mencari ‘uang receh’ sambil mengabaikan kondisi Jambi yang semakin terpuruk,” tegasnya.
Ia berharap kritik ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah provinsi untuk segera melakukan perbaikan. Syaiful menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah agar APBD Jambi kembali stabil dan memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.(***)
Discussion about this post