GMSMEDIA.CO.ID– Kalau belum punya duit, jangan dulu umroh. Kalau sudah utang, ya bayar. Tapi beda dengan yang dilakukan Soleh, Kepala Desa Purnama, Kecamatan Tegal Ampel. Bukannya menunaikan janji bayar utang, ia justru menunaikan “lari sunnah” lewat pintu belakang saat ditagih.
Kisah ini bermula setahun lalu, saat Soleh dan istri berangkat umroh menggunakan jasa travel Ar Raodah milik H. Hamdani Sucoh Maesan. Tapi, bukan pakai dana pribadi, melainkan utang. Totalnya? Sekitar Rp62 juta. Dan sampai sekarang, tagihannya belum lunas juga.
Ahroji, SH, penasihat hukum pemilik travel, mengaku sudah beberapa kali mencoba menagih secara baik-baik. Bahkan melibatkan Camat Tegal Ampel Yoyok Jalu dan Kepala Dusun Bambang sebagai penengah. Soleh pun sempat janji akan bayar setelah Dana Desa cair.
“Dana Desa sudah cair, tapi utangnya tetap seperti janjinya: hanya di mulut,” sindir Ahroji.
Saat Ahroji datang langsung ke rumah sang kades untuk menagih, Soleh malah diduga kabur lewat pintu belakang. “Baru lihat saya datang, dia sudah ngacir. Padahal saya bukan bawa golok, cuma bawa tagihan,” keluhnya.
Yang lebih kocak (atau tragis?), saat itu juga ada penagih lain dari Bank Mandiri yang datang. Tapi menurut info, utang Soleh bukan ke bank, melainkan ke sejumlah orang, dengan total mencapai sekitar Rp80 juta.
Ahroji menegaskan akan melaporkan Soleh ke polisi jika tidak ada itikad baik. Ia menilai ini bukan lagi soal utang, tapi sudah masuk kategori dugaan penipuan dan penggelapan.
“Kalau umroh demi Allah, ya tolong juga ingat janji di hadapan manusia,” pungkasnya.(***)
Discussion about this post